On Minggu, 30 Januari 2011 0 komentar

Memelihara Persahabatan........

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.


Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan
bertumbuh bersama karenanya...
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan
proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah
sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai
dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan
tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun
tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula
orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain :

1. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)
2. Ketidakterbukaan
3. Kehilangan kepercayaan
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
5. Ketidaksetiaan.

Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan
oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

Renungkan :
**Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari
seribu teman yang mementingkan diri sendiri
"Dalam masa kejayaan, teman2 mengenal kita.
Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman2 kita."**

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan.
Siapa yang berada di samping anda ??
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai??
Siapa yang menjadi tameng untuk urusan rahasia Anda,
diwaktu ada masalah dengan keluarga anda.??
Siapa yang ingin bersama anda pada saat tiada satupun
yang dapat anda berikan ??
Merekalah sahabat2 anda.
Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan
mereka.













On 0 komentar



Facebook
Yahoo
Website Siboy
Persahabatan Cerpen



Persahabatan


Seorang yang bernama reza merasa hidupnya sudah merasa lengkap, reza berkata aku punya ayah yang baik padaku dan ibu selalu sayang padaku,bahkan aku berasal dari keluarga yang kaya dan akupun pandai dalam pelajaran apapun ,ia pun merasa puas dan bahagia , reza mpuyai sahabat sejati yang brnama aris.

Pada hari minggu aris mengajak ku untuk pergi bermain pada suatu taman rekreasi ,kami bersenang-senang disana ,secara tidak sengaja aku melihat ad sepasang kekasih yang bersama-sama sedang menghabiskan waktu berdua tanpa sadar aku memandang sepasang kekasih itu dengan dengan pandangan cemburu ,kini aku baru sadar bahwa hidupku belum lengkapkarna aku belum mempuyai seorang kekasih sambil melamun dengan memegang ice cream di tangan ku secara tidak sengaja aku menabarak seseorang yang sedang memegang anjing di tangannyan secara tidak langsung aku lari karna aku takut dengan anjing ,anjing itupun ikut mengejar aku lari sekuat tenaga ,untungnya ada aris yang membantuku untukku apa jadinya bila aris tak ada bisa-bisa aku jadi makan siangnya .Tak terasa matahari sudah tak terlihat sinarnya lagi ,aku dan aris pulang kerumah kami masing-masing.

Sesampainya dirumah kini aku masih membayangkan sepasang kekasih yang berada ditaman rekreasi tadi yang begitu mersa , waktu terus bertambah takterasa sudah lewat tengah tenah malam akupun ingin mempuyai keinginan untuk mempuyai seorang kekasih .ku bertekat walau ku harus berkorban untuk mendapatkannya ,apapun hambatannya kan kucari walau kepelosok untuk mendapatkannya malam kian larut akupun tertidur pulas dengan berharap ada seorang perempuan mau untuk menjadi kekasihku.

Malam senin berganti dengan senin pagi jampun membangunkan ku itu saatnya ku mandi dan berganti pakaian sekolah .aku peri kesekolah bersama aris .sesampainyan kami disekolah bel sekolah telah berbunyi itu waktunya untuk upacara hari senin pada saat aku ikut melaksanakan upacara hari senin ,hingga hamper telah selesai ,ada seorang perempuan baris didekatku ,berparas cantik menawan,berambut panjang ,berkulit halus , tetapi ada yang aneh dengannya mukanya pucat ,mataya sayu ,seperti orang yang tidak ber tenaga .tak lama kemudian perempuan itu pingsan dan tidak sengaja aku menangkap tubuhnya yang akan jatuh ,dan saat ku menagkap tubuhnya sesuatu yang aneh terjadi kepadaku jantungku berdetak dengan keras ,drahku seperti mengalir dengan deras hingga kekepalaku hingga mukaku merah .aku berkata dalam hati “ perasaan apa ini mengapa ku jadi aneh kayak gini ,apa yang terjadi dengan ku ,apakah ini rasanya jatuh cinya takmungkinaku jatuh cinta padanyan “ tapi tak dapat ku pungkiri aku memang jatuh cinta padanya.


Walau hanya satu menit ku pegang tubuh nya seakan ia telah menjadi milikku perempuan itupun di bawa ke ruang uks dengan segera. Setelah beberapa lama perempuan itu tersadar dari pingsannya dan saat istirahat sekolah ,perempuan itu menghampiri ku dengan rasa malu-malu sambil mengucapkan terima kasih tadi sudah menahan kujatuh aku berkata sama-sama perempuan itu mengulurkan tangannya untuk ber kenalan denganku dia berkata tasya sambil menjabat tangan ku ,aku reza.

Sebagai tanda terima kasih telah menolongku ,aku ingin jalan-jalan dan kamu harus ikut kanra kamu sudah menolong ku tadi bagaimana reza apa kau mau ikut ,ya ya ya okelah nanti pulang sekolah aku tunggu kamu didepan gerbang sekolah ,oke tasya , sampaiketemu lagi reza.

Aku kembali kekelas dengan bahagia ,aku duduk dengan sahabat ku aris sambil membayangkan wajah tasya yang cantik . tanpa sadar aris memandang wajahku lalu berkata ada apa dengan sahabatku ,mukamu seperti orag yang mendapatkan undian yang sangat banyak .tidak aku hanya sedang senang saja hari ini dengan wajah yang gembira ,aris berkata kepadaku aku senang bila sahabat ku pun senang
Jarum jam pun berputar dengan sangat cepat bel pulang pun ber bunyi ,akupun menunggu didepan gerbang sekolah aku melihat tasya dengan rambut tergerai ,wah benar-benar cantik dilihat dari mana pun tetap saja cantik.


Tasya kita mau kemana aku tasya berkata aku mau kamu yang menentukannya boleh kan yasudah aku mau mengajak mu ketempat yang meyenangkan ,tapi sebelum kita pergi ketempat itu aku mau ngajak kamu makan biar kamu nanti tidak pingsan oke hehehehe kamu mau makan apa tasya tasya menjawab aku lagi mau makan baso nih ,yasudah aku tau tempat warung baso di dekat sini

Sesampainya kami di Depan warung baso kami masuk dan duduk ,pelayan pun menhampiri kami dan menawarkan mau makan apa? Aku bertanya tas kamu mau makan apa , eee aku mau makan baso telor ja ,minumnya ,es the manis ja za ,reza berkata kpada pelayan mas baso telor dua es teh manisnya dua.

Selagi kami menunggu pesanan kami ,aku mengobrol-obrol dengan tasya .tidak lama kemudian pelayan dating dengan membawakan pesanan kami ,setelah memakan semangkuk baso dan segelas the manis perut kamipun telah terisi ,kami pun melanjutkan perjalanan pergi ke sebuah taman rekreasi disana kami naik permainan yang sangat mengasikan aku melihat wajah tasya yang begitu cantik saat ia sedang tertawa sambil menatap wajahnya.











Cerpen Cinta Remaja: “Teduh” yang Telah Pergi

On Minggu, 23 Januari 2011 1 komentar

“Pagi hari, di kediaman keluarga darmawan…..
“Ya….. masa Dinda ke skul harus naik angkot sich, Bun?”
”Hari ini Pak Kosim nggak bisa ngantar. Karena anak nya lagi sakit, dan semalam dia izin pulang. Udah, sekali-kali kamu berangkat naik angkot, napa? Buruan sana berangkat, ntar kamu telat lho!!!”
”Ya udah dech….Dinda pergi dulu ya, Bun!”

Hari ini adalah hari yang menjengkelkan bagi Dinda. Karena supirnya harus nemani anaknya di rumah sakit. Alhasil dia harus berangkat ke skul naik angkot.

”Duh Bunda ne, kenapa nggak nyari orang lain sich buat nganterin aku, terpaksa dech aku naik angkot. Mana panas lagi.”
Saat dia lagi sibuk mengoceh, tiba-tiba muncul cowok yang cakep banget duduk tepat di sebelah Dinda. Dan jantung Dinda hampir aja copot saat tu cowok senyum dengannya.

Dinda ngerasaain perasaan yang lega dan semua kekesalannya hilang seketika. Karena senyum cowok itu sangat manis, apalagi ditambah dengan sorot matanya yang teduh banget, yang dapat menutupi rasa sakit yang udah lama tertahankan olehnya.
Seharian ini kerja Dinda hanya senyum-senyum sendiri, bundanya aja malah nganggap kalo Dinda kesambet setan halte bus.

”Duh….tu cowok manis banget ya…… saat gue liat mukanya, gue ngerasa kalo beban gue naik bus itu musnah semua. Sapa ya nama tu cowok? Rasanya gue pengen banget kenalan ama tu cowok. Py gue malu. Hm…. gue kasih nama “Teduh” aja dech… Coz matanya tu teduh banget. And mulai besok gue bakalan naik bus dech… coz gue pengen ngeliat muka tu cowo lagi” pikir Dinda yang masih nggak berhenti memikirkan cowok tadi, dan akhirnya dia tidur sambil berharap bisa menemukan cowok itu di mimpi indahnya.

Paginya….
“Bun, Dinda pergi skul dulu ya…!!!” pamit Dinda sambil mencium pipi bundanya
“Lho Din, kamu nggak nunggu Pak Kosim dulu?”
”Nggaklah Bun, hari ini Dinda pengen naik bus aja….da Bunda,” ucap Dinda sambil berlari meninggalkan rumahnya.
Sesampainya di halte bus…..
”Duh si teduh mana ya? Kok belom datang sich?” batin Dinda gelisah karena sang pujaan hati belum juga menampakkan batang hidungnya.

Tapi baru saja Dinda gelisah dengan pertanyaan yang ada di hatinya, tiba-tiba muncul seorang cowok yang bermata teduh. Cowok itu tersenyum dan menyapa Dinda.
”Hei….. Kamu baru naik bus ya?” sapa cowok itu yang berhasil membuat Dinda terpaku.
”Lho koq diam?”
”Eh….sorry…. tadi kamu bicara apa?”
”Aku tanya, kamu baru naik bus ya? Soalnya aku baru ngeliat kamu semalam”.
”Ha…, oh iya…..nam…..” belum Dinda menyelesaikan pertanyaannya, tiba-tiba bus yang menuju ke sekolah Dinda datang.
”Eh… tu bus kamu udah datang”.
”Oh iya….hm… aku berangkat duluan ya…,” pamit Dinda yang dibalas dengan senyuman teduh itu lagi. Dan rasanya langkah Dinda berat banget buat ninggalin ”teduh” nya itu.


Sudah sebulan Dinda bertemu dengan cowok pujaan hatinya itu. Tapi nggak pernah sekalipun dia berani berkenalan dengan ”teduh”. Jangankan berkenalan, menyapa saja dia tak berani. Sampai akhirnya suatu hari Dinda memberanikan diri untuk berkenalan dengan ”teduh” hari ini. Tapi orang yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Dan Dinda nggak sadar kalo itu adalah pertemuan terakhir dengan ”teduh” nya itu.

Seminggu sudah Dinda menanti sang pujaan hati, tapi ”teduh” tak kunjung datang. Dan seminggu pula Dinda melewati hari-harinya dengan tidak bersemangat. Berbeda saat dia baru bertemu dengan ”teduh”.
Suatu pagi, saat ia menunggu bus untuk terakhir kalinya. Kursi yang biasa di duduki ”teduh” sudah di duduki oleh seseorang. Tapi seseorang itu bukan teduh melainkan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya dan mukanya juga sangat mirip dengan seseorang yang sangat dirindukan Dinda. Tapi dari raut mukanya, tampak sekali kalo beliau sedang bersedih. Tiba-tiba ibu itu menyapa Dinda dengan ramah:

” Lagi nunggu bis ya, Dek?” sapanya ramah
”Iya Bu….”
”Kalo anak saya masih hidup, dia mungkin duduk di sini dan nungguin bus juga kayak kamu!”
”Lho….memangnya anak ibu kemana?”
”Anak saya udah nggak ada lagi. Dia udah pergi jauh dan nggak akan pernah kembali lagi”.
”Maksud Ibu dia pindah ke luar kota ya?”
“Bukan nak, dia udah meninggal dunia”.
”Oh…maaf ya Bu….”
”Nggak apa-apa koq dek….. dia tu punya mata yang teduh sekali, setiap orang yang melihatnya pasti bakal tenang dan lega.”
”Sayang ya Bu, sayang saya tak bisa melihat mukanya. Tapi dari cerita ibu, saya ngerasa dia mirip banget ama seseorang.”
”Hm…..kebetulan saya selalu membawa fotonya.” jawab ibu itu sambil menyerahkan foto anaknya.
”Oh ya…. sebelumnya ibu ingin minta tolong sama kamu, bisa nggak kamu membantu ibu?”
”Apa yang bisa saya bantu Bu?”

”Di belakang foto itu, anak saya menuliskan surat terakhirnya. Dan dia berpesan agar surat itu diberikan kepada seorang cewek yang bernama Dinda. Kalo adek kenal, saya minta tolong sekali supaya adik bisa menyampaikannya kepada Dinda.” pesan terakhir ibu itu dan langsung meninggalkan Dinda dengan perasaan binggung dan deg-deg-an, karena ia takut kalo cowok itu ternyata……….

”Halo Dinda….mungkin kamu bertanya-tanya mengapa aku tahu namamu…. itu karena aku sengaja melihat namamu….. Andai saja aku masih hidup, ingin rasanya aku berkenalan denganmu. Ingin rasanya aku lebih dekat denganmu, tapi aku tak berdaya menahan sakitnya kepalaku ini. Sekarang aku percaya dengan cinta pada pandangan pertama, karena aku ngerasa aku sudah jatuh cinta padamu saat pertama kali kita bertemu. Tapi aku ngggak punya keberanian buat ngungkapinnya.

Karena kita belum saling kenal, tapi sekarang aku lega, karena sebelum aku meninggal, aku bisa mengungkapkan perasaan ku ini, walaupun hanya lewat sepucuk surat. Dan sekarang aku bisa meninggalkan dunia ini tanpa beban memendam perasaan ini lagi. Terima kasih karena kamu bisa mengajari aku tentang rasanya jatuh cinta. Dan menambahkan semangatku untuk hidup lebih lama.
Dariku Reza”.

Saat melihat foto dan membaca surat itu, air mata Dinda tak dapat di tahan lagi. Ia merasa lemas saat melihat sosok pria yang memiliki mata teduh itu. Sepasang mata yang membuatnya menanti selama sebulan. Membuatnya rela panas-panasan menunggu angkot, dan membuatnya selalu bersemangat melewati hari. Lalu dinda membaca surat terakhir dari teduh
Sekarang sosok itu hanya dapat tersenyum abadi, tapi tak dapat disentuh dan diajak berbicara. Dan sekarang dinda hanya bisa menangis dan menyesali kepergian ”teduh” bersama dengan rasa cintanya yang tak kan bisa tersampaikan selamanya.